Indonesia memiliki keberagaman dalam hal suku bangsa, bahasa, budaya, adat dan kebiasaan, bahkan agama dan kepercayaan. Selain itu, sebagai bagian dari dunia global, Indonesia juga mendapat pengaruh budaya dari berbagai negara sebagai dampak dari hubungan kerja sama yang dibangun. Akibatnya, keberagaman yang sudah ada, yang dibawa oleh tiap-tiap suku bangsa di Indonesia menjadi semakin kompleks dengan masuknya pengaruh global. Sebagai bagian dari dunia, Indonesia pun turut terlibat dalam kancah perkembangan dan perubahan global. Oleh karena itu, kemampuan untuk menerima dan beradaptasi, serta bersikap secara bijaksana atas keberagaman ini menjadi sesuatu yang mutlak.

Untuk membangun kesadaran sebagai warga negara, pengalaman langsung dalam bermasyarakat adalah sebuah laku yang besar artinya untuk membentuk ekosistem yang saling menghargai dan memahami. Hal inilah yang perlu diusung dan diberikan kepada masyarakat agar literasi budaya dapat berjalan dengan baik. Selain itu, perlu adanya strategi pengembangan literasi kebudayaan yang dilakukan oleh para akademisi untuk menjadi kebijakan dan saran terhadap pemerintah. Dengan demikian, penguatan literasi dalam hal ini literasi budaya dapat berjalan dengan baik, sederhana, dan langsung dapat diimplementasikan kepada masyarakat.

Dari beberapa fenomena di atas, maka Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang sejalan dengan visi dan misi Universitas Sumatera Utara mempertahankan dan menajamkan tata nilai utama BINTANG dan bercirikan potensi keunggulan dan kearifan lokal (local wisdom) yang tertuang dalam TALENTA menyelenggarakan seminar nasional dengan tema “Literasi Budaya dalam Membangun Identitas, Kualitas, dan Kemajuan Bangsa”. Diangkatnya tema ini berlandaskan perubahan yang terjadi dalam hal reproduksi pengetahuan (kearifan lokal, seni, bahasa, budaya, dan sejarah) yang dipengaruhi oleh teknolgi dan perubahan sosial karena wabah covid-19.